Thursday, November 1, 2012

Cerita Panggung & Kamera Saku

Kamera saku terbaik yang saya punya adalah Casio Exilim yang saya beli tahun 2006. Harganya masih sekitar Rp. 2,5 juta dengan 10 MP. Dia menemani saya liputan, jalan-jalan, menangkap momen, sampai akhirnya karena kecerobohan saya sendiri, lensanya bengkok lantaran terjatuh. Hiks. Masih saya simpan di laci lemari. Saya masih ingin memperbaikinya. Meski saya punya kamera saku yang baru. 

Foto-foto berikut adalah hasil bidikan saya, sebagian besar dari Casio Exilim yang sudah tidak keluar lagi serinya itu dan Sony Alpha DSLR-A200. Bidikan foto-foto lama, yang saya ekspor dari multiply.


Nidji, bintang tamu di acara penghargaan tahunan Agen Asuransi Commonwealth Life

Salah satu pemain Wayang Orang Bharata sedang merias diri
Satu setengah jam sebelum pentas di panggung Wayang Orang Bharata



Pementasan Wayang Orang Bharata yang harus selesai 3/4 bagian dari keseluruhan acara karena ada kebakaran di ruko sebelah


White Shoes & The Couples Company di Aksara Kemang

Butet Kertaradjasa di Monolog "Matinya Tukang Kritik", Taman Ismail Marzuki



The Dance Company tampil di acara penghargaan tahunan Agen Asuransi Commonwealth Life




Naif

Efek Rumah Kaca di "Tribute To Forest" yang diadakan oleh FISIP UI


Maliq & D'Essentials



Maliq & D'Essentials

Saya menyukai suasana panggung dan acara konser lalu mengabadikan setiap gerak-gerik para bintang panggung. Makanya, biasanya saya berusaha nonton di deretan depan walau harus melewati lautan manusia. Tapi, sekarang ini sudah jarang. Teman nonton konser setia saya ya, suami saya. Tapi, dia suka risih kalau saya paksa dia untuk ikut saya menyelinap sampai baris depan :)

No comments:

Post a Comment