Kita masih bisa melihat kapal-kapal kayu Pinisi, kapal kebanggaan Indonesia yang (saya percaya) nenek moyangnya pelaut. Buruh-buruh kapal kebanyakan berasal dari Sulawesi atau Maluku. Mereka mengangkut barang untuk dikirim hanya antar pulau saja. Tidak seperti di Tanjung Priok. Barang itu bisa berupa bahan-bahan bangunan dan tekstil. Sambangi saja di sore hari. Keadaannya sudah tidak terlalu riuh. Sambil menikmati cantiknya mentari senja juga boleh. Coba rasakan atmosfir lain ibukota di pelabuhan ini.
Di sekitar Sunda Kelapa, adalah pasar ikan dan Museum Bahari. Lebih keren lagi jika tempat-tempat bersejarah seperti Sunda Kelapa dan Museum Bahari tetap diperhatikan sebagai aset pariwisata ibukota. Tak hanya dilupakan, tapi juga dirawat dan dimaksimalkan. Karena ibukota Jakarta memendam segudang cerita sejarah yang seharusnya memang tak diabaikan begitu saja...
Foto-foto diatas saya ambil tahun 2008 menggunakan kamera poket Exilim seri jadul, sampai saya lupa seri kameranya. Kota tua yang menyimpan kecantikan terpendam dalam kelusuhannya.
ih, cakep2 fotonya.....!
ReplyDeleteyes, thank you, mas ritchie
ReplyDelete