Haduuuhhh..kangennya dengan blog-ku. Tak tahu mau menulis apa karena setahun belakangan ini:
1. Saya jadi malas membaca buku sampai tuntas dan meresapi isinya
2. Saya jarang menonton TV
3. Saya sudah tak sesering dulu berdiskusi dengan banyak orang
4. Saya terbenam dalam kosakata seputar asuransi (yang belum tentu saya pahami seratus
persen)
5. Saya kangen berkata, "Besok, ya. Siang ini gue ada liputan."
6. Hypersomnia saya semakin menjadi-jadi
7. Saya tak kuat lagi keluyuran sampai tengah malam menghadiri sebuah event seni gratisan
Jadi, sekarang ini saya memutuskan untuk menulis yang remeh-temeh aje deh! Kegiatan saya kini sudah tidak seramai dulu lagi, walau tetap saya mencari tahu apa yang sedang happening saat ini (terlebih saya sudah punya duit sendiri, tapi kok sayang ya kalau tidak ditabung?). Dan tetap berhasrat untuk menyusun jadwal berkumpul dengan kawan-kawan sakola.
Bagaimana tidak? Entah darimana awalnya, makin lama saya makin malas berbasa-basi dengan banyak orang. Kalau dulu kan, (saya akui!!!) memang SKSD. Hal (sedikit mengkhawatirkan) ini makin diperkuat dengan hipotesisnya Mas Tatu, kalau memang saat ini diantara kami berdua, dia yang lebih jago dalam membuka jalin kontak dengan orang lain. Terlepas dari profesinya sebagai jurnalis. Hmmm, sekali lagi entahlah! Saya lebih berhati-hati sekarang....
Jadi, bertemu dengan teman-teman lama beberapa minggu belakangan ini benar-benar salah satu obat ampuh pengusir kebosanan. Walaupun dalam beberapa hal saya sudah ketinggalan berita (ya wong pulang kantor, pulang kampus, langsung nangkring di rumah lagi) di antara mereka. Tapi tak apalah, yang penting saya bisa ketawa-ketiwi sepuasnya dan saling guyon.
Bertukar cerita (atau gosip?) terbaru adalah hal yang menyenangkan, kalau tak mau dibilang mencemaskan. Saya sadar, semakin dewasa memang semakin mumet tampaknya. Tapi apa daya, hal itu kan keniscayaan yang pasti terjadi pada semua orang, termasuk saya. Tinggal nikmati dan hadapi saja. Saya suka mengamati perubahan-perubahan di waktu yang kami jalani bersama (tapi dalam track/jalur berbeda). Ada yang menjadi perokok berat, tapi ada juga yang sudah berhasil mengurangi kebiasaan merokoknya, ada yang semakin melek mode, ada yang sekarang lebih kalem, ada yang lebih wise, ada yang lebih eksis sekarang (baik di dunia nyata maupun maya), ada yang sudah lebih mapan jadi tak perlu naik angkot kalong lagi kalau kemalaman, wah..pokoknya macam-macamlah!
Tapi, ada satu yang lebih saya suka. Saya bisa menjadi diri saya apa adanya di antara mereka. Saya tak harus mengerem kebiasaan saya berbicara sarkas karena mereka sudah maklum (hehee..), saya tak perlu malu kentut dan ngupil di depan mereka, saya tetap menemukan "sosok lama" yang ternyata tidak berubah dari dulu (walau pastinya time is change). Pengalaman mereka mengarungi hidup bisa menjadi cerminan pada diri saya sendiri bahwa ternyata saya masih berdiri di sini, menikmati hidup, merasakan manis-pahit, dan bahagia melihat mereka menemukan kebahagiaannya.
Karena satu hal selain kematian yang tidak bisa kita tolak: Nasib baik seseorang yang dianugerahkan oleh Tuhan. Siapa tahu mungkin kawan yang saya ajak main karet belasan tahun lalu bisa menjadi koki andal atau bisa menjadi penulis hebat di masa depan?
Ya, siapa tahu....
"Friendship is the hardest thing in the world to explain. It's not something you learn in school. But if you haven't learned the meaning of friendship, you really haven't learned anything." (Anonymous)
*Pssstt..foto2 yang saya tampilkan diatas cuma segelintir jadi jutaan foto bersama teman-teman. Semua sama spesialnya, kok! Salam kompak selalu...
Cempaka Putih Indah 23,
8 Des 10
Selamat tidur, Teman-teman!
Selamat tidur adel
ReplyDelete