Tapi, sebenarnya dalam pikiran menyimpan juga yang namanya keantusiasmean. Atau apalah diantara sedikit cemas tapi lebih banyak antusiasnya. Aku akan menjemput masa depan dengan satu langkah yang lebih tinggi lagi. Tak jarang, hal ini membuatku takut. Tapi, apa gunanya? Toh waktu akan terus berjalan.
Pertama, membangun karirku. I love my job but i do not really like the culture of organization. Namun, banyak hal yang membuat aku tetap bertahan. Ya, karena aku masih tidak jauh dari dunia tulis-menulis, sisanya urusan fulus alias penghasilan, dan permintaan dari Mas Tatu demi menghidupi keluarga kecil kami nantinya (insya ALLAH). Untungnya, aku terbiasa dengan tanggung jawab.
Kedua, membangun pribadiku. Dulu, aku sangat menikmati hidup kala masih sendiri (a.k.a jomblo). Bisa berbuat sesuka hati tanpa bernegosiasi dengan seseorang yang bisa saja meminta waktumu kapanpun. Tapi lagi, sekarang saat ada orang yang selalu bisa mendengar keluh kesahku dan melihat aku berurai air mata dan yang sering aku 'protes', aku tidak merasakannya sebagai beban. Aku bahkan merasakan rasa syukur karena ada orang di belakang aku disaat aku mengalami transisi dari anak kuliahan menuju 'kedewasaan' (yeah, tak tahu juga sih memasuki dunia kerja itu benar2 dunia dewasa atau tidak). Bersama orang yang selalu mendukungku itu, aku belajar bagaimana membahagiakan orang lain tanpa mengorbankan diriku sendiri. Thank you, Mas Tatu.
Ketiga, membangun finansialku. Sekarang, aku lebih giat lagi menabung walau aku masih boros di ongkos dan beli baju (huuu..beli baju kantoran niihhhh). Aku juga tertarik untuk belajar menginvestasikan uangku. Buat apa? Ya, buat simpananku di masa depan. Sedari kecil, aku sudah dididik untuk mandiri secara finansial sekalipun aku perempuan yang mendampingi seorang pria nantinya.
Keempat, membangun imanku. Dengan segala kekhilafan, segala dosa, dan segala kekotoranku sebagai manusia, jauuuuhhhh di lubuk hatiku, aku amat sangat mencintai Allah tapi terkadang aku tergerus oleh ritme waktu yang terasa sangat cepat. Setiap hari aku berdoa meminta kekuatan dari-Nya dan menghindarkan aku dari sifat kufur. Nikmatnya terlalu luas dan membuatku malu. Astagfirullah...
Kelima, membangun rumah? Insya Allah, semoga Allah memudahkan jodohku dan jodoh Mas Tatu sampai nanti Allah memisahkan kami.
Cempaka Putih,
15 Juli 2010
No comments:
Post a Comment