Thursday, February 3, 2011

Pagi-pagi Buta Main ke Imigrasi #Cuapcuap3 _ Tamat



Oke...lanjut! 


29 Des 2010

Jam 07.45 WIB saya baru sampai di Kanim Jakpus - Kemayoran. Seperti biasa, Kanim sudah penuh dan saya masih saja sedikit linglung memulai dari mana, karena memang membingungkan.

Setelah nongkrong di depan sebuah loket, nama saya pun terpanggil. Sebelumnya, saya sudah tanya sesama pemohon paspor sana-sini. Lalu, saya dapat nomor antrian untuk pembayaran. Menunggu dipanggil (lagi).




Setelah membayar, saya harus menunggu lagi.

Nama saya dipanggil untuk mendapatkan nomor urutan foto, dan saya pun harus menunggu lagiiiiiii.....


.....sampai jam 2 siang.

Untung saya dapat teman ngobrol dan makan siang waktu itu. Perempuan itu memperkenalkan diri dengan nama Kath. Sebaya dengan saya jadi obrolan kita pun tidak basa-basi banget . Sama-sama baru mau apply paspor juga *Where have we been? Hahaha...

Saya duluan dipanggil ke ruang foto & wawancara. Tunggu 10 menit, saya pun dipanggil ke meja foto.

"Punya paspor mau kemana, Mbak?" tanya si petugas.

"Hehehe...ke Vietnam, Pak!" jawab saya sekenanya. Sebelumnya saya menjawab mau umroh ketika ditanya pertama kali di loket saat hari pengecekan formulir. *Lha, habis mau jawab apa? Masa' saya jawab saya pengen punya paspor karena siapa tahu rejeki datang dan saya dapat lotere jalan-jalan ke luar negeri, sekalipun itu cuma ke Brunei*

"Ooohh...mau dinas kerja?" si petugas masih ajak ngobrol.

"Bulan madu, Pak!" jawab saya singkat.

Hening sesaat.

"Foto, yaa...gak usah senyum. Saya gak butuh senyuman mbak. Hehehe."

Glek!

Klik!

"Senyumnya buat calon suami mbak saja. Saya gak perlu dikasih..."

ASSEEEMMMMM!!!

Dan bisa ditebak, saya seperti sedang berkaca di cermin cembung ketika melihat foto saya di formulir tanda pengambilan paspor. Uh!

Lima menit foto, menunggu 4 jam. Resah cuti kantor. Akhirnya, saya langsung pulang. Ketika saya dikasih tanda pengambilan paspor, tercatat satu tanggal di situ: 20 - 1 - 2011. Tanggal cakep, secakep saya harus menantinya begitu lama, sampai sebulan.

21 Jan 2011.

Saya baru bisa mengambil paspor hari ini karena kesibukan kerja *serius*. Mengantri sebentar, isi buku tanda terima, fotokopi paspor yang sudah jadi untuk arsip imigrasi, dan... Voila! Saya pun sudah berhasil memegang buku hijau tua kecil yang saya pun belum tahu pasti kapan saya benar-benar menggunakannya. 

Apalagi saya baru sadar saya request paspor 48 halaman. Kebanyakan. Hahahaa...

Tak apa. Yang penting saya sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan republik ini. Republik yang indah, tapi banyak keluh kesah. 

Merdeka!!!!

- Tamat -








3 comments: