Di bawah ini saat kuliah pengganti Statistik Dalam Penelitian Sosial bersama Dr. Mei Darmawiredja
Kalau dibawah ini memang pada dasarnya kita2 narsis semua (heheee...)
Ya. Back to school adalah judul yang tepat dalam hidup saya mulai Oktober 2009. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan orang terdekat saya, akhirnya saya membulatkan tekad untuk berkomitmen belajar selama dua tahun ke depan menempuh gelar S2 di bidang ilmu komunikasi (again?? hahaaa..coz that is my core).
"Ga capek, lo, Del?"
Hmmm...tak perlu dijawab panjang lebar kali ya karena biasanya saya hanya tersenyum ketika seorang teman bertanya seperti itu. Saya anggap pertanyaan itu sebagai bentuk kepedulian mereka karena tanpa jawaban gamblang, pasti mereka sudah tahu kalau bekerja sambil kuliah itu benar2 menyita waktu, tenaga, dan pikiran.
"Emang kuliah dimana?"
Tercatat sebagai mahasiswa S2 Magister Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama), Jakarta, tugas-tugas yang saya temui ternyata buuaannnyyaaaakk tenaann! Tapi untunglah banyak kolega yang membantu (heheee..thanks, Teman2!) dan dukungan dari keluarga dan pacar yang tiada duanya. Tentunya bos dan supervisor di kantor yang juga maklum kalau saya "kabur" duluan jam 5 teng!
"Susah enggak, sih?"
Segala macam rumor kalau lulusnya susah, tugas yang melimpah, tenaga dikuras seperti sapi perah, itu semua berusaha saya lihat sebagai tantangan. Untuk yang satu ini, saya terus belajar untuk mengatur syaraf2 di otak kalau semua badai pasti akan berlalu. *Tssaaaahhh...*
"Ngapain aja, Del?"
Kuliah seperti kuliah pada umumnya, tapi memang lebih banyak berkutat pada teori dan sudah lebih spesifik dan fokus mempersiapkan mau angkat penelitian (tesis) apa. Analisis kasus dan segudang paper pastinya siap menanti. Jedddeerrr! Masih belum punya ide nih mau angkat tentang permasalahan apa buat tesis.
"Ada penjurusannya gak?"
Sama dengan S1-nya penjurusan nanti, ada jurnalistik, periklanan, dan humas (corporate PR). Tapi, saya kok lagi2 belum bisa memastikan penjurusan yang saya ambil apa yah *garuk-garuk kepala*
Sebagian pertanyaan yang sering dilontarkan para sahabat tersebut jadi semacam pengingat buat saya agar terus semangat belajar. Ga munafik sih, beasiswa yang saya dapat dari S1 sebelumnya jadi magnet terbesar agar saya bisa punya gelar master ini. Tapi, saya coba memandang lebih jauh karena saya yakin ilmu yang saya punya ini akan bermanfaat di kemudian hari, setidaknya untuk saya sendiri dulu.
Mentang-mentang S2, ga usah mikir bakal dapat gaji gede dulu kali yeee karena dari artikel pengembangan karyawan juga banyak menyebutkan kalau perusahaan kebanyakan lebih senang melihat track record dan pengalaman kerja si pelamar dibanding sekadar gelar S2. Makanya, saya juga jor-joran dan belajar untuk jadi lebih tangguh, terus bekerja sambil kuliah, pun belajar menguasai lingkup kerja, metodologi, mekanisme sistem (dan networking tentunya)
No pain no gain.
..............ngomong-ngomong, semoga semester 1 ini lulus deh ya (rada cemas juga nunggu hasil nilai semester awal
No comments:
Post a Comment