Friday, May 1, 2009

Cerita Satu Hari di Kamis Mendung

Siang ini Jakarta diguyur hujan deras yang menggoda untuk tetap diam di rumah dan membatalkan janji dengan teman saya. Tapi, berhubung saya sudah 'gerah' di rumah dan janji adalah utang, saya membuang jauh rasa malas dan bergegas mengurus keperluan saya hari ini.

Ketika saya ke bank (ah, ini karena kecerobohan saya lupa mencatat PIN atm baru. Ugh!), saya ditawari account di salah satu program tabungan yang menurut saya resikonya rendah. Sebut saja kali, ya, saya akhirnya setuju membuka account di Tabungan Rencana Mandiri. Simpelnya, tak ada salahnya menabung, lagipula persyaratannya cukup mudah dan saya bisa memiliki simpanan untuk "keselamatan finansial". Hehee..

Berbincang sebentar dengan Costumer Service, saya 'ditantang' untuk menaruh aplikasi lamaran saya di Bank Mandiri dan dia bisa membantu mengirimkannya karena setiap hari ada supir dari kantor kanwil yang mengantar surat2 kantor. Hmmm, kenapa tidak? Namanya juga usaha dan saya pun tidak berharap banyak, tidak seperti caleg yang stres karena memasang target kelewat tinggi...*hooppp!!! balik lagi ke topik..*

Hujan mereda dan saya sampai di kampus yang sudah diramaikan oleh acara musik (kampus saya kebanyakan 'seniman'. Hihihi). Namun, saya mendapat kabar duka bahwa ayah teman sekelas saya pas kuliah meninggal dunia. Saya berniat ke rumah teman saya selepas solat magrib di kampus karena teman saya ini orangnya sangat baik. Saya dijenguk olehnya ketika saya bolak-balik diinfus di RS dan bersedia mengantar saya ke Palmerah siang bolong.

Pas sebelum solat magrib saya lagi-lagi mendapat kabar duka bahwa ibu dari senior saya di kampus meninggal dunia, juga karena sakit. Lalu, ketika saya melewati daerah Palmerah, juga ada bendera kuning plastik lain yang bertengger di mulut gang. Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun...

Untung saya sampai di rumah teman saya dengan selamat dan tidak nyasar (hahay, saya tidak takut nyasar, kok!). Kondisi teman saya baik dan terlihat sabar, bahkan dia masih sempat cubit-cubit lengan saya, dan balasannya saya selalu menggeram kesal padanya.

Pulangnya, saya meneduh di mulut gang di kedai kopi yang tutup. Di situ ada seorang Bapak sedang nongkrong sambil merokok. Dan saya suka mengobrol dengan orang asing. Tapi ini sangat mengandalkan insting saya dan alhamdulillah selama ini saya dilindungi Allah SWT. Kami bercerita (dan saya bercerita ala kadarnya) dan begitu tahu bahwa saya seorang jobseeker, Bapak itu turut mendoakan agar saya segera dapat kerja (AMIN!) dan insya Allah berjodoh dengan pria yang akan menjemput saya sebentar lagi. Amin, amin!

Waktu sudah menunjukkan jam 21.30. Ketika sampai di rumah, saya mengobrol sebentar dengan Bapak via telepon. Menanyakan kabar dan mempersilahkan Bapak untuk menyempatkan diri datang ke rumah saat Beliau ke Jakarta Juli nanti bersama cucunya nonton MU! Alhamdulillah, Bapak mau menyempatkan diri datang dan ingin melihat saya (heheee..).

Dan Beliau juga menanyakan apakah saya sudah mendapat pekerjaan. Tumben, saya dengan ringan menjawab, "Belum, Pak. Saya sudah melamar tapi belum dipanggil-panggil." Beliau mengajak saya untuk berpikir pada jalur lain.

"Insya Allah nanti dapat. Allah belum memberi berarti Allah mau kita merasakan prihatin dulu. Kalau langsung dapat nanti kita kesenengan. Yang penting tetap meminta, saya juga sebagai orang tua hanya bisa mendoakan anaknya."

..............
.............
.............

Saya merasa bersyukur dan adem. Bagaimana tidak, saya memiliki dua Bapak dan Bapak yang satu itu sangat mampu menentramkan hati saya. Doaku untuk Bapak dan keluarga disana, semoga selalu diberkahi kesehatan dan keselamatan. Matur sembah nuwun, Pak.


P.S; Turut berduka cita atas wafatnya ayahanda Bari di Rawa Belong dan ibunda Bang Rahmat MP di Klender. Semoga Allah menerima amal ibadah beliau dan keluarga diberi ketabahan. Amin.




3 comments:

  1. "Insya Allah nanti dapat. Allah belum memberi berarti Allah mau kita merasakan prihatin dulu. Kalau langsung dapat nanti kita kesenengan. Yang penting tetap meminta, ..."

    Amiinn...... hehehe : )

    ReplyDelete
  2. selalu ada probabilitas kn? hehe..amin juga

    ReplyDelete
  3. hihii kita sehati aku jg pny tabungan rencana mandiri mba lia hihihihi...

    ReplyDelete