Thursday, March 27, 2014

Perspective of Love All About

Mungkin "apa itu cinta" diatas menjadi "pilihan-perspektif" sebagian orang. Kayaknya kok cinta itu "berat" banget ya?

Tapi, kenyataan lain berbicara. Melihat orangtuaku tetap bersama sampai sekarang. Lebih dari seperempat abad. Ada pengertian lain tentang cinta yang indah sehingga membuat mereka terus hidup berdua. Cinta yang membuat mereka "tidak-punya-waktu-mempedulikan" perumpamaan negatif.

Selagi muda, gw berpikiran bahwa cinta itu punya wujud yang indah. Ngirim puisi saat rindu, ngasih boneka dan bunga saat hari jadi, nonton film di malam minggu, kecupan lembut di tengah hujan, genggaman tangan sepanjang jalan atau ratusan seremonial lain yang kita pelajari dari film-film dan novel-novel romantis.
Sekarang, gw bertambah tua dan mulai melihat dunia lebih luas. Pelan-pelan gw menyadari bahwa cinta gw semakin lengkap dengan kehadiran orang yang selalu ada bersama gue di setiap malam. Cinta adalah melihat setiap hari, suami gue selalu tampan seiring usianya yang bertambah pula. Cinta adalah menyanyi bersama lagu kesukaan diatas motor lalu mengubah lirik menjadi sekonyol mungkin, membuat kita tergelak berdua. Cinta adalah kekuatan, sama-sama menabung mewujudkan impian bersama. Saat dua hati memiliki persepsi yang berbeda namun selalu dapat saling mengerti dan mengoreksi.
Cinta memang hidup dalam kenyataan. Cinta dalam dongeng tercipta karena dongeng itu terbentuk dari pengalaman dunia nyata. Cinta itu indah, asal kita mau lihat pelangi setelah badai pergi.


Well, yeah, love is all about perspective. It is all up to you.


*image: Facebook

No comments:

Post a Comment