Monday, April 21, 2014

The Vow: Lebih dari Sekadar Sumpah

Saya baru menonton film The Vow akhir pekan lalu di salah satu saluran tv kabel. Ternyata filmnya sangat menyentuh. Terutama untuk orang yang mellow seperti saya :p


Sebenarnya, film ini sudah dirilis sekitar Februari 2012 lalu. Cerita berawal dari kehidupan pernikahan Paige (Rachel McAdams) dan Leo (Channing Tatum) yang sangat membahagiakan. Suatu ketika, Paige dan Leo mengalami kecelakaan lalu lintas. Paige mengalami cedera di kepalanya yang mengakibatkan ia lupa akan sebagian memori hidupnya di masa lampau. Gawatnya, ingatannya terhenti ketika ia mengambil sekolah hukum, bertunangan dengan Jeremy, dan masih akur dengan kedua orangtuanya. Paige sama sekali tidak ingat bahwa ia sudah menikah dengan Leo dan hidup sebagai seorang seniman patung yang sukses. Leo sangat terpukul, namun cintanya kepada Paige membuatnya terus berjuang agar Paige kembali mencintainya dengan sisa-sisa ingatannya yang masih ada.

Cerita ini terinspirasi oleh kisah nyata, dokumentasinya di sini. Awalnya saya mengira bahwa cinta tetap "diatur" oleh zat-zat kimia yang terpusat di otak. Paige dan Leo akan berpisah karena perlu pengorbanan besar untuk membantu Paige kembali ingat bahwa ia pernah mencintai suaminya. Tapi, semuanya lebih dari sekadar sumpah yang terucap di hari pernikahan. Sumpah itu yang membuat kita memilih untuk mencintai. Memilih untuk setia kepada satu orang, bagaimanapun bentuknya nanti, bagaimanapun hidup membawa nasib sebuah pernikahan.

Setelah film Titanic dan P.S: I Love You, film ini menjadi salah satu film romantis saya sepanjang masa.
All i need is love. His love, from my beloved husband  :)



Thursday, March 27, 2014

Perspective of Love All About

Mungkin "apa itu cinta" diatas menjadi "pilihan-perspektif" sebagian orang. Kayaknya kok cinta itu "berat" banget ya?

Tapi, kenyataan lain berbicara. Melihat orangtuaku tetap bersama sampai sekarang. Lebih dari seperempat abad. Ada pengertian lain tentang cinta yang indah sehingga membuat mereka terus hidup berdua. Cinta yang membuat mereka "tidak-punya-waktu-mempedulikan" perumpamaan negatif.

Selagi muda, gw berpikiran bahwa cinta itu punya wujud yang indah. Ngirim puisi saat rindu, ngasih boneka dan bunga saat hari jadi, nonton film di malam minggu, kecupan lembut di tengah hujan, genggaman tangan sepanjang jalan atau ratusan seremonial lain yang kita pelajari dari film-film dan novel-novel romantis.
Sekarang, gw bertambah tua dan mulai melihat dunia lebih luas. Pelan-pelan gw menyadari bahwa cinta gw semakin lengkap dengan kehadiran orang yang selalu ada bersama gue di setiap malam. Cinta adalah melihat setiap hari, suami gue selalu tampan seiring usianya yang bertambah pula. Cinta adalah menyanyi bersama lagu kesukaan diatas motor lalu mengubah lirik menjadi sekonyol mungkin, membuat kita tergelak berdua. Cinta adalah kekuatan, sama-sama menabung mewujudkan impian bersama. Saat dua hati memiliki persepsi yang berbeda namun selalu dapat saling mengerti dan mengoreksi.
Cinta memang hidup dalam kenyataan. Cinta dalam dongeng tercipta karena dongeng itu terbentuk dari pengalaman dunia nyata. Cinta itu indah, asal kita mau lihat pelangi setelah badai pergi.


Well, yeah, love is all about perspective. It is all up to you.


*image: Facebook

Thursday, March 20, 2014

Wish I Was There (Foo Fighters - Live at Hyde Park 2006)





Source: Youtube (Luciano Gargiulo)



Bukan penggemar fanatik Foo Fighters, tapi saya hanya suka lagu-lagunya dan tentu saja, The Frontman: Dave Grohl. Waktu semasa sekolah, kepingin punya cowok seperti Dave. Jenaka dan rocker.

Dan akhirnya............



Itu cuma impian :)