Tuesday, June 24, 2008

KALA AKROBAT MENJELAJAHI DUNIA DIGITAL

 

Oleh : Rizky Adelia / Foto-foto: Indah Pratiwi
João Paulo P. Dos Santos dan Guillaume Dutrieux menampilkan sirkus kontemporer dalam rangkaian Printemps Français di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

João, pemain akribat pada tiang dan Guillaume, pemain terompet, berkolaborasi menyuguhkan pertunjukan sirkus kontemporer. Kedua seniman ini menjelajahi dunia artistik yang unik dan gerakan tubuh yang melampaui hukum gravitasi. Pertunjukan mereka ini mengajak Anda pada batas realitas dengan persepsi visual yang bercampur aduk serta ruang suara berlipat ganda. Video dan unsur elektronik mengambil peran penting dengan membuat pemain berlipat ganda berkat gambar dan suara.

Ketika Anda duduk dan menikmati ambience ruang di sekitarnya, jangan harap Anda akan menyaksikan peralatan-peralatan seperti tali-temali, holahoop, atau properti sirkus yang biasa Anda saksikan zaman dahulu. Yang ada hanya sebuah tiang dan alat musik synthesizer berukuran mungil.

Sirkus kontemprer ini berlangsung sekitar 60 menit dengan harga tiket Rp.30.000,00 per orang untuk kelas balkon dan Rp. 50.000,00 per orang untuk kelas festival. Hampir semua tempat duduk terisi oleh penonton yang terdiri dari para ekspatriat, wartawan, mahasiswa, serta keluarga yang mengajak anak-anak mereka menyaksikan sirkus ’langka’ di Indonesia.

Kedua seniman ini memiliki keinginan yang sama untuk berkreasi dan memilih ”sirkus baru” (sirkus kontemporer) sebagai cara untuk mengekspresikan rasa seni mereka. João Paulo P. Dos Santos belajar di sekolah sirkus Chapitõ dari tahun 1996 hingga 1999 di Lisbon, kota kelahirannya. Lalu ia melanjutkan ke sekolah Sirkus Rosny hingga 2001. ia bergabung dengan Cie Cheptel Alëikoum yang anggotanya terdiri dari siswa angkatan ke-15 sekolah seni sirkus nasional Châlons en Champagne. Ia bergabung hingga 2003  untuk pertunjukan LeCirqle arahan Roland Shön. Ia juga berpartisipasi pada pertunjukan Océans et Eutopie karya Philippe Genty (1998) dan Ring karya Félix Ruckert (2002).

Sedangkan Guillaume Dutrieux adalah pemain terompet lulusan Konservatorium kota Paris dengan spesialisasi jazz. Ia banyak bekerja sebagai musisi atau komposer dengan berbagai grup atau pertunjukan musik dengan aliran yang berbeda-beda, seperti Sacre Du Tyman (jazz), Bosster (electro), Compagnie du Soleil Bleu (teater) dan Alpha Bondy (reggae). Tahun 2003, ia bertemu dengan Cie Cheptel Alëikoum dan tim Roland Shön. Ketika itu, Dutrieux bekerja sebagai pengarah musik dan akhirnya memutuskan untuk beralih aliran. Ia berniat sepenuhnya berorientasi pada proses penciptaan musik segala rupa. Musik dan suara berkaitan erat dengan proses penciptaan sebuah pertunjukan.

Pada malam itu, Anda akan ’dipaksa’ mengarungi sebuah seni pertunjukan yang sureal dan digitalisasi yang memukau.

1 comment: