- Dosen yang capable, credible, dan “bel-bel” lainnya. Kreatif, inovatif, kooperatif (tidak apa-apa tegas dan super disiplin tapi harus fair dan tidak egois)
- Saat keluar kelas dan pada jam istirahat, tak apa tidak punya kantin, tapi memang seharusnya ada kantin dengan makanan “bersih” dan tidak mahal (walau mahal itu relatif)
- Toilet yang ada tiga wastafel, kloset jongkok, pisah untuk laki dan perempuan, kaca, air kran, bersih pastinya!
- Buku di perpustakaan juga harus lengkap banget, pakai sistem komputer (disertai kartu yang ada foto kita dan PIN), dan pustakawan yang ramah tapi tegas. Oya, ada internet GRATIS dan ruang AC tentu
- Kalau ujian, pakai kartu yang ada foto pesertanya. Tidak perlu pakai sistem komputer segala. Manual tapi “jujur” tak apa.
- Komputernya Pentium 4, gigabyte yang besar, bisa on-line, ada daftar nilai dan sistem pembayaran kuliah yang bisa kita akses lewat internet dan ATM
- Laboratorium memang harus lengkap dan harus dimanfaatkan
- Ruang kelas AC? Jelas!
- Ikatan alumni yang solid
- TERAKHIR TAPI PENTING! Diperbolehkan cuti hamil & melahirkan, menerima izin untuk mengikuti seminar & workshop yang relevan di luar kampus (jadi absen masuk kelas tak membebani), dan kemudahan bagi mahasiswa yang tidak bisa kuliah dalam jangka waktu tertentu (karena sibuk kerja atau masih sakit dan harus dirawat). Jadi, mereka-mereka itu tidak menjadi mahasiswa marjinal. Mereka masih bisa mengikuti kuliah on-line via internet, mengumpulkan tugas via internet, dan berdiskusi dengan dosen juga via internet. Tidak ketinggalan pelajaran dong, pastinya walau tidak masuk kelas karena alasan yang rasional.
- BEASISWA DIMUDAHKAN BIROKRASINYA UNTUK MAHASISWA YANG TIDAK MAMPU SECARA FINANSIAL
- Semester pendek bisa untuk memperbaiki nilai dan atau mencuri waktu untuk beberapa mata kuliah di semester selanjutnya
- Birokrasi jelas tapi tidak menindas!
Saturday, December 29, 2007
KAMPUS MERAH PUTIH: BENCI TAPI CINTA
Friday, December 21, 2007
MALAM YANG MENGEJUTKAN
24 November 2k7, 11 pm, sendirian, bingung, crowded!
Saat gue lagi berjuang memotret pertunjukan wayang orang Bharata di Senen, ternyata beda tujuh toko dari gedung pertunjukan ada kebakaran. Walhasil, setengah jam show mau selesai udah mati lampu dan gak maksimal dapat foto yang cihuy!
Yang bikin ngenes, gw sendirian (walau bareng 5 org anak kampus tp tetep aja gw lenggang sendiri) dan sahabat yang gw harap bisa gw andalkan gak bisa dihubungi handphone-nya. Ya Allah, gw sedikit jiper juga! Gw ingat nyawa gw dan kamera poket yang gw bawa karena aura terminal senen jam sebelas malam tuh gimanaaaa gitu walau gw sering lewat situ juga tengah malam.
Tapi, jiwa pemberani gw timbul (hihihi). Gw jepret2 aja sebisa gw dan hasilnya...yaa ahncur hehehe. Alhamdulillah, gw sampai rumah dengan selamat naik taksi. Hahahh..tapi hari itu gw sangat shock. Dari pagi udah liputan ke Ciledug (bo, gw keluar rumah dari jam 7 pagi, luar biasa!), jalan kaki mpe gempor ma teman magang gw, sampai akhirnya hari sabtu gw ditutup dengan kejadian seru (kalau ga mau dibilang shocking!). Hohoho..wonder woman kan gw?? ;p
(foto2nya liat di album bagian atas aja yaps..)
rabu kelabu di malam takbiran biru
Date : Dec 19 2K7
Place : My bedroom
Time : 11.12 pm
Mood : Sick, suck, what else?
Song : Maria by Blondie
If I could tell someone about my day that makes me feel: i-am-the-poor-one. But in fact, I’m only in PMS which is everything seems so suck today.
- Saya mengawali hari dengan tanpa gairah. Pilih baju yang mau dipakai hari ini saja bingung
- Siangnya, saya jatuh dari motor saat boncengan dengan teman mau ke Kemang. Lantaran kecelakaan kecil itu (keserempet motor SAJA! Pengemudi brengsek yang nabrak itu? Ya.., langsung kaburlah!), batal dapat buku, makan, dan nonton film documenter gratis. Pulang membawa dua luka dan dua memar. Alhamdulillah, we’re OK anyway.
- Perpus di kampus sampah. Buku kurang lengkap, fasilitas komputer minim, no hotspot, no Xerox, haahhh..capek deeehh. Dikorup tuh duit gue dan teman2 gue!
- Sepertinya semua orang Jakarta norak mau pulang naik busway malam ini. Halte transit busway semua penuh BANGET! Bercampur dengan supporter tim Indonesia versus durmont belanda. Bah! Tak perlu nonton berita, paling juga Indonesia kalah…
- Akhirnya, saya memutuskan dari Harmoni balik lagi ke Sarinah (Thamrin-Sudirman dipastikan macet)
- Niatnya dari Sarinah mau naik taksi sampai rumah. Ternyata susah dapat taksi kosong. Terpaksa jalan sampai Tony Roma’s Agus Salim. Lumayan bikin garing nunggu satu jam di pinggir jalan jaksa (dan pupil mata gw tergenang sedikit air mata yang siap membuncah)
- Mau sih minta tolong sama siapaaa gitu minta jemput. Tapi saya ‘kan wonder woman. Saya tidak butuh bantuan siapapun karena saya kuat (wiueeuuuww.. sounds cynical, huh??).
- Tapi, lama2 saya frustasi. Balik lagi jalan kaki sampai gedung PBB thamrin, dan menyetop mobil kalong. Lumayanlah irit ongkos taksi. Jakarta busuk!!!
- SMS diterima. My Beloved Mom. Message: Jangan suka pulang malam, kalau habis kuliah langsung pulang, dilihat orang perempuan pulang malam-malam sendirian kurang bagus. HELLOOO??? Sekalipun Presiden melarang saya pulang malam, saya tidak peduli.
- Saya menginjak kotoran kucing. Sangat tepat diasosiasikan hari ini dengan tai.
- Kadang, saya ingin sinis terhadap Tuhan….tapi saya tidak bisa. Saya ingin cintaNya!!!